Tahu beer gak sob? Yup, bener bangat, minuman keras memabukkan. Kalau whiskey? Sama aja kali ya. Whiskey ini merupakan jenis minuman beralkohol dari jenis liquor yang dibuat dengan cara distilasi hasil fermentasi karbohidrat sehingga menghasilkan minuman dengan kadar alkohol hingga 38 %. Tinggi banget ya?
Whiskey bebas alkohol?
Tapi, pernah dengar tidak sob? Tentang minuma whiskey bebas alkohol? Jadi, ceritanya nih, ada sebuah perusahaan asal Skotlandia yang menciptakan sebuah minuman bernama Arkey. Nah, arkey ini sih klaimnya merupakan sebuah minuman dengan rasa whiskey tapi bebas alkohol dan dijamin halal. Minuman arkey yang diproduksi oleh Scotlandia Spirit LTd, ini pun mulai dipasarkan ke seluruh dunia pada 1 Desember 2011 sob.
Ngakunya si produsen sih, arkey ini merupakan persembahan spesial bagi para pecandu minuman keras yang tidak ingin mabuk saat mengemudi sob. Tambahan lagi, karena minuman ini sudah mendapat sertifikasi halal dari The Islamic Food & Nutrition Council of America, maka minuman ini pun diyakini punya peluang besar untuk masuk ke negara – negara mayoritas Muslim seperti di Timur Tengah juga Indonesia.
Kisah ini sebenarnya sih mirip (dianggap juga mengikuti jejak) kisah si Green Sands. Masih ingat? Ya, minuman yang diklaim zero alkohol oleh sang produsennya, yakni PT Multi Bintang Indonesia (MBI) yang juga merupakan produsen bir terbesar dengan prodk Bir Bintang, Guiness Stout, Fit n Fun, Heineken dan Green Sands.
Kalau Green Sands sendiri sih awalnya (tahun 1982) memang merupakan minuman shandy dengan kadar alkohol 1 %. Barulah pada Agustus 2002, Green Sands diluncurkan dengan format zero alcohol, dan disusul oleh Bintang Zero dan Heineken non Alkohol.
Eits, jangan tanya itu dulu kali ya sob, kita masuk dulu dech pada pembahasan apa sih definisi dari Bir Non Alkohol atau yang sering dikenal dengan NAB (Non – Alcoholic Beer).
Apa Definisi Bir Non Alkohol?
Okay, jadi, definisi dari non- alcoholic beer alias NAB ini sebenarnya adalah minuman bir yang masih boleh mengandung alkohol, hanya saja pada batasan maksimal 0,5 %. Nah lohh, ada tuwh alkoholnya, kog dibilang non – alkohol yah? Ya, mungkin karena sangat sedikit, jadi bisa dianggap tidak ada kali ya sob.
Itu dia mengapa di Amerika sekalipun, NAB tetap saja tidak boleh dijual untuk konsumen anak – anak (di bawah 17 tahun sob). Yah, mereka memang tahu kalau masih ada kandungan alkohol meski kecil. Dan karena mereka pun tahu resikonya bila dikonsumsi anak di bawah umur, jadilah mereka melarang penjualannya untuk anak kecil.
Contoh Bir Non Alkohol
Nah, contoh NAB alias Bir Non Alkohol yang biasa dijual di pasaran Amerika misalnya Bavaria Malt, Bitburger Drive, Bevo, Buckler (brewed by Heineken), Coors Cutter, Clausthalet (0,44 % - 0,48 %), Hacke Beck, Kaliber (0,1 %), Sharps, O’Douls’s, St. Pauli Girl N/A, dan Warsteiner. Aih, banyak juga ya sob.
So, Bisa gak membuat bir tanpa alkohol?
Okay – okay, mari dech kita bahas, sebenarnya, bisa gak sih membuat bir atau whiskey tanpa alkohol. Ya, sebenernya sih bisa dipikir dengan logika sederhana sob, kalau NAB saja masih mengandung alkohol meski cuma dibawah 0,5 %, mungkin karena memang mereka tahu, kalau membuat bir tanpa alkohol itu sulit, atau mungkin saja tidak mungkin.
Yap, bener banget sob. Kalau kata Asosiasi Scotch Whiskey Skotlandia sih, menanggapi klaim Arkay yang dibilang benar – benar 0 alkohol dan halal, mereka bilang kalau – MUSTAHIL MEMBUAT WHISKEY NON – ALKOHOL. Wahhh…
Bener sob, kata mereka yang ahli membuat whiskey saja, sudah mengakui kalau untuk membuat minuman rasa whiskey itu, mereka harus dan wajib menggunakan alkohol meski pun hanya dengan kadar minimal. Jadi, whiskey tanpa alkohol atau bir tanpa alkohol sama seperti bumi tanpa matahari alias mustahil ya sob.
Lanjut lagi kata asosisasi ini, mereka beranggapan kalau klaim Arkay ini hanyalah upaya eksploitasi whiskey dengan strategi pemasaran yang tidak bertanggung jawab. Oh nooo..
Sudah tahu khan sob, Eh Ternyata, bir tanpa alkohol itu mustahil dibuat sob.
Sumber: majalah aulia
Bagikan
Bisakah Membuat Bir Tanpa Alkohol?
4/
5
Oleh
serba2015